FPRE-004 Sub Indo : Pemerkosaan terhadap istri anaknya yang berdada besar menggunakan obat tidur – Mina Kitano

Pemerkosaan saat tidur itu menyebalkan!

Akhir-akhir ini, plot ini menarik perhatian studio-studio AV yang masih berusaha memproduksi film pemerkosaan tetapi tidak terlalu keras dan brutal. Namun, skenarionya benar-benar merusak suasana serta potensi para aktor terutama dalam konsep drama pemerkosaan.

Apa yang saya temukan menghibur dalam genre ini mirip dengan apa yang saya cari saat menonton film hiburan arus utama seperti Hollywood. Eksekusi plot, menciptakan suasana yang sesuai dengan skenario serta bagian terbesarnya adalah penampilan para aktris dan aktor. Ketiganya adalah faktor kunci utama yang penting dalam pembuatan film, ini juga berlaku dalam JAV untuk menciptakan film drama pemerkosaan yang bagus. Mengambil salah satu elemen akan merusak segalanya.

Saya tahu bahwa pembuat AV perlu menunjukkan plot yang lebih baru untuk menjaga departemen drama tetap menghibur tetapi konsep “Pemerkosaan Saat Tidur” tidak benar-benar berfungsi dengan baik dalam drama, setidaknya bagi saya. Anda tahu, dalam konsep baru ini, mereka menghilangkan salah satu kunci utama, akting. Drama pemerkosaan JAV bukan hanya tentang seks, drama ini menunjukkan potensi aktris wanita dalam berakting, bagaimana ia membenamkan dirinya dalam karakter yang ia perankan. Bagaimana ia menunjukkan luapan emosi saat berada dalam skenario yang mengerikan, tangisan dan jeritannya sangat penting. Kemudian dalam skenario “Pemerkosaan Saat Tidur”, semua aspek ini dihilangkan, dan menghilangkan atmosfer kontras dari antagonis yang bersenang-senang.

Yang juga membuat saya kesal adalah Fitch memilih Mina Kitano dalam film ini. Saya penggemar beratnya, dan selalu berharap ia memiliki adegan pemerkosaan yang bagus, padahal ia tidak memiliki adegan pemerkosaan yang tepat. Ya, ia memang memiliki beberapa tema pemerkosaan, tetapi rasanya ada yang kurang. Sekarang kita punya film ini, dan sejujurnya film ini memiliki banyak elemen bagus yang membuat film ini menonjol, kecuali Fitch memutuskan untuk memperkosa Mina-chan seperti kayu mati.

Salah satu elemen bagus dari film ini adalah kontras antara Mina Kitano dan Puchin. Jika Anda mengikutinya, pada debutnya ia diperkenalkan sebagai wanita simpanan #1 di sebuah klub mewah terkenal di distrik Ginza. Dan sepertinya benar, kecantikannya cukup menarik dan dia berpakaian elegan namun kita dapat dengan jelas melihat dia telah disempurnakan melalui operasi, payudaranya palsu, tapi saya menemukan dia cantik dan menarik bahkan dia palsu. Kemudian di sisi lain, antagonis utama kita, seorang ayah mertua yang menjijikkan, Puchin. Yah, dia tidak sepopuler Taku-senpai dan babi Imai Yuta, tapi pria paruh baya ini beruntung telah mencicipi Mina Kitano dan aktris AV imut lainnya. Yang sangat saya sukai dari film-film ini adalah pasangan mereka, seperti si cantik dan si buruk rupa. Anda tahu, Mina-chan selalu merawat dirinya sendiri, menghabiskan banyak uang ke salon kecantikan dan perawatan kulit untuk menjaga wajah dan kulit susunya yang tampak bagus. Kemudian kita mendapat Puchin, seorang pria cabul berusia 50 tahun yang jelek, yang memiliki lonceng bundar, dengan beberapa masalah kulit dan yang sangat beruntung dapat mencicipi tubuh Mina Kitano dengan sangat baik. Itu hanya pasangan yang sempurna.

Elemen kedua yang saya suka adalah ketegangan antara Mina-chan dan ayah mertuanya. Hubungan mereka menjadi masam karena Mina-chan tidak tahan dengan perilakunya yang menjijikkan. Ayah mertuanya selalu berantakan di rumah, tidak punya tata krama saat makan, dan bau. Mina-chan sudah muak dengan perilakunya yang menjijikkan, jadi dia mulai memerintah ayah mertuanya dan juga mempermalukannya. Mina-chan mengajarkan bahwa hal itu mengajarkan Puchin untuk mengubah perilakunya yang buruk, tetapi hal itu malah memperburuk hubungan mereka, di mana Puchin menyimpan dendam terhadap Mina-chan dan akhirnya membuatnya memperkosa menantu perempuannya saat tidur.

Dan elemen terakhir yang saya suka adalah ayah mertuanya mengundang orang asing untuk bersenang-senang memperkosa menantu perempuannya yang cantik, tentu saja saat dia sedang tidur. Meskipun

saya benar-benar tidak menyukai konsep “Pemerkosaan Saat Tidur” ini, saya tidak dapat menyangkal bahwa film ini memiliki alur cerita yang bagus dan ketegangan yang terbangun dengan baik antara ayah mertua dan menantu perempuannya. Keempat adegan seks tersebut kurang menghibur karena Mina-chan selalu tertidur, tetapi menarik untuk menyaksikan Puchin melahap makanan lezat kesukaannya, Mina-chan.

Seperti yang kukatakan, adegan-adegan tersebut kurang menyenangkan tetapi ada beberapa skenario berwarna yang menurutku bagus. Di adegan pertama, aku suka cara Puchin menikmati tubuh Mina-chan yang lezat. Di adegan kedua, yang merupakan permainan mainan seks. Puchin bersenang-senang mempermainkan tubuh Mina-chan dengan mainan seks. Pria yang sangat beruntung, dan hal terbaik lainnya dari adegan ini adalah, dia mampu meniduri wajah cantiknya dan mengeluarkan sperma di dalam mulutnya. Mina-chan tersedak oleh air mani kentalnya yang menjijikkan saat dia mengeluarkan sperma dalam-dalam di dalam mulutnya. Yang kusuka dari adegan ketiga dan keempat adalah Puchin mengundang pria lain untuk memperkosa Mina-chan, adegan keempat, dia mengundang dua pria, yah semakin banyak semakin meriah, kan?

Saya berharap Fitch tidak membuat semua adegan dengan konsep “Pemerkosaan Saat Tidur”. Saya berharap mereka hanya melakukannya di adegan pertama, lalu Puchin akan memeras Mina-chan yang dengan penuh kebencian menuruti semua pelecehan seksual dan pemerkosaan oleh ayah mertuanya. Lalu di adegan keempat saat suami Mina-chan pergi dalam perjalanan bisnis. Akan lebih baik jika Mina-chan terkejut melihat ayah mertuanya dan 5 pria sedang minum-minum. Dia menceramahi ayah mertuanya di depan temannya, Puchin menariknya dengan paksa untuk duduk di pangkuannya. Lalu dia meraba payudaranya dan memberi tahu temannya bahwa dia membencinya karena dia memperkosanya setiap hari. Dia menamparnya lalu mencoba melarikan diri tetapi tiba-tiba berhenti saat Puchin membagikan video itu kepada teman-teman minumnya. Mina-chan tiba-tiba berlari untuk mengambil telepon tetapi gagal, lalu Puchin menariknya, dia mencoba melarikan diri tetapi tidak berhasil. Puchin kemudian mengumumkan bahwa putranya sedang dalam perjalanan bisnis dan mereka dapat minum sepanjang malam dan bersenang-senang. Dia memberi tahu mereka bahwa mereka akan memainkan permainan dan pemenangnya akan ditentukan oleh Mina-chan. Dia bingung mendengar omong kosong apa yang diucapkan ayah mertuanya tetapi dalam beberapa detik dia menangis sebagai protes ketika ayah mertuanya memberi tahu semua orang tentang mekanisme permainan. Malam ini, semua orang memiliki kesempatan untuk meniduri Mina-chan di ranjang pernikahannya. Dia akan memberi peringkat masing-masing dari mereka berdasarkan kinerja seks suaminya. Dia menangis dan memohon tetapi mereka menutup mulutnya dan membawanya ke tempat tidurnya. Dan sepanjang malam, ayah mertuanya dan 5 teman minumnya bergiliran memperkosa Mina-chan di ranjang pernikahannya. Ini akan menjadi skenario yang bagus.

Bagaimanapun, saya memiliki reaksi yang beragam dalam film ini. Saya sama sekali tidak suka memperkosa Mina-chan yang sudah mati. Saya lebih suka melihatnya memberikan semua usahanya dalam berakting terutama dalam adegan pemerkosaan. Tetapi saya tidak dapat menyangkal bahwa saya menyukai pasangan aktor pria yang menjijikkan dengan aktris wanita yang cantik. Cara Puchin melahap Mina-chan sangat memuaskan untuk ditonton. Sayangnya, kita tidak melihat ekspresi wajah dan rasa jijiknya saat Puchin mencicipi dan memperkosa tubuhnya yang lezat.